TEKNIK ATENSI BERBASIS E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PARAGRAF BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 LILIRIAJA
KABUPATEN SOPPENG
DISUSUN OLEH
Drs. ANDI BUDIARMAN, M.Pd.
(GURU BAHASA INDONESIA SMAN 1 LILIRIAJA SOPPENG)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai rata-rata UN Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMAN 1 Liliriaja tahun pelajaran 2008/2009 yaitu 58,3 untuk IPA dan IPS 54,7. Soal UN diujikan kepada siswa kelas XII IA 1 dengan hasil rata-rata 56,33. Berdasarkan hasil uji coba ujian nasional tersebut dinyatakan bahwa materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah: (1) menemukan ide pokok, (2) memahami kalimat rancu dalam paragraf, (3) menentukan jenis paragraf, (4) memahami istilah, (5) menentukan kalimat penjelas, dan (6) memahami bacaan. Materi ini termasuk pengembangan paragraf. Kompetensi dasar yang relevan dengan masalah ini adalah menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
Pretes dilaksanakan 20 Juni 2009 tentang keterampilan siswa kelas XII IA 1 dalam pengembangan paragraf dapat diketahui bahwa kemampuan menulis paragraf deduktif dengan nilai rata-rata 55, paragraf induksi nilai rata-rata 54,67, paragraf sebab akibat dengan nilai rata-rata 50, dan paragraf akibat sebab dengan nilai 48,67. Hasil pembelajaran ini, masih jauh dari KKM (criteria ketuntasan minimal) mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 73.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Liliriaja belum memanfaatkan laboratorium komputer. Sebagian kecil guru menggunakan pembelajaran berbasis e-learning khususnya pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan komuputer yang dimaksud hanyalah pada penggunaan LCD projektor. Pemanfaatan internet dan komputer jaringan secara langsung belum pernah dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di sekolah ini.
Guna mengatisipasi masalah tersebut, sangat dibutuhkan pembelajaran yang mengarah student centered, pakim (pembelajaran, aktif, efektif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan), serta berbasis penguasaan teknologi. Salah satu wujud pembelajaran tersebut adalah penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) dan pembelajaran berbasis e-learning.
Pembelajaran melalui teknik atensi dapat menciptakan pembelajaran aktif, yaitu siswa: aktif mengamati, menemukan, mengekspresikan, menilai, menyimpulkan, dan mengimplikasikan kegiatan belajarnya. Pembelajaran ini lebih efektif karena dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran. Siswa diberi keleluasaan untuk berkreativitas serta menunjukkan hasil kerjanya kepada rekan melalui komputer jaringan. Inovasi pembelajaran sangat berkesan bagi siswa karena penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang belum lazim digunakan selain pembelajaran ICT. Pembelajaran ini sangat menyenangkan karena di selenggarakan dalam laburatorium komputer dalam suasana belajar yang lebih santai dan mengasikkan.
SMA Negeri 1 Liliriaja dilengkapi dua buah laboratorium komputer. Laboratorium ini dilengkapi sarana internet yang dapat diakses gratis dari dua jaringan yaitu Jardiknas dan speedy dari Telkom. Laboratorium komputer dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran. Selama ini yang banyak memanfaatkannya adalah guru TIK. Padahal setiap guru diharapkan mampu memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (Permen No. 16 tahun 2007). Pengembangan diri yang dimaksud adalah memahami dan menggunakan TIK untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang diampu.
Mutu pembelajaran dapat dilihat dari dua hal, yaitu kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini:
1. Apakah penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja?
2. Apakah penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dapat meningkatkan keterampilan pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan penelitian adalah:
a. mengetahui hasil penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja.
b. mengetahui hasil penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dalam meningkatkan keterampilan pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja.
2. Manfaat
a. Bagi siswa: Pembelajaran ini memiliki kesan tersendiri. Siswa terlibat langsung dalam mencari bahan ajar melalui internet. Siswa memahami bahan tersebut lalu mengekpresikannya serta mengevaluasi sendiri. Oleh karena itu, siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif, dalam suasana belajar lebih menyenangkan sehingga hasil belajar akan meningkat.
b. Bagi guru: Pembelajaran ini merupakan wujud pemahaman guru terhadap TIK serta memanfaatkannya untuk pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran. Guru bahasa Indonesia dapat menjadikan pembelajaran ini sebagai model penerapan TIK dalam pengembangan paragraf atau materi lainnya. Salah satu bentuk peningkatan kinerja guru dalam bentuk kreativitas, inovasi, dan keterampilan mengajar menuju guru professional.
D. Definisi konsep, Definisi Operasional, dan Kajian Teori
Menurut Suwardi (2007:61) dinyatakan bahwa teknik dapat dianalogkan dengan jalan dan kendaraan yang digunakan seseorang untuk mencapai suatu tempat. Sedangkan Wahab (2007:36) metode atau teknik merupakan cara atau prosedur yang keberhasilannya dalam kelas atau sebagian alat yang menjadikan mengajar lebih efektif. Oleh karena itu, teknik dalam pembelajaran merupakan cara untuk mencapai tujuan. Teknik merupakan operasionalisasi dari metode pembelajaran.
Teknik atensi merupakan ciptaan peneliti sendiri. Teknik atensi merupakan akronim dari kata amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan. Teknik atensi adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dimulai mengamati materi pembelajaran, menemukan konsep, mengekspresikan konsep dalam praktik, menilai hasil pekerjaan sendiri, menyimpulkan materi, dan implikasikan dalam ruang yang lebih luas.
Menurut Bandura (1986 dalam Uno, 2008:193) dinyatakan bahwa amati/pengamatan dapat mempelajari keterampilan kognitif, afektif, atau psikomotor yang baru dengan cara memperhatikan bagaimana hal itu bisa terjadi. Dari pengamatan itulah, siswa dapat menemukan jalan yang terbaik untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi dalam belajar. Hasil belajar akan diketahui jika siswa itu mengekpresikan hasil belajarnya dalam bentuk tindakan dan hasil kerja. Guru menyediakan kriteria tindakan dan hasil kerja yang baik. Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa diharapkan menilai sendiri bentuk tindakan dan hasil kerjanya. Dari berbagai pengalaman belajar tersebut, siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian untuk tindak lanjut dari hasil belajar, maka siswa diharapkan mengimplikasikan pemahaman materi pelajaran ke ruang yang lebih luas, misalnya membuat karangan yang lebih panjang.
Elearning merupakan kependekan dari elektronik learning. Secara generik elearning berarti belajar dengan menggunakan elektronik. Kata elektronik sendiri mengandung pengertian yang spesifik yakni komputer atau internet, sehinga elearning sering diartikan sebagai proses belajar yang menggunakan komputer atau internet (Koesnandar, http://www.teknologipendidikan.net/. Menurut Aunurrahman (2009:232) e-learning diartikan sebagai perencanaan pengalaman mengajar atau belajar dengan menggunakan spektrum teknologi secara luas utamanya internet untuk mempermudah dan mempercepat siswa dalam belajar.
E-learning merupakan media pembelajaran berbasis TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Menurut Yamin (2007:176) media adalah kata jamak dari medium berasal dari kata latin memiliki arti perantara. Secara definisi media adalah suatu perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima pesan. Munir (2008:138) menyatakan bahwa secara fisik media untuk berkomunikasi pesan pembelajaran adalah mode stimulus – interaksi manusia, realita, gambar, simbol tulisan, dan suara. Media adalah software berikut hardware yang digunakan dalam komunikasi pembelajaran.
Menurut Dong (2001) e-learning merupakan kegiatan belajar asinkronis melalui perangkat elektronik komputer yang tersambung ke internet, siswa berupaya memperoleh bahan ajar sesuai dengan kebutuhannya. Asinkronis merujuk kepada pemisahan fisik yang tidak terikat oleh waktu dan tempat (Aunurrahman, 2009:233). E-learning tidak berarti mengantikan sistem belajar klasikal tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan informasi tentang subtansi dan mengembangkan teknologi pendidikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, e-learning menggunakan sistem jaringan elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk penyampaian materi ajar, interaksi ataupun evaluasi pembelajaran. Internet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah media elektronik yang dimaksudkan dalam sistem jaringan ini. Dengan sistem jaringan ini pula, e-learning dapat menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktifitas dalam hubungan tersebut, sebagaimana diutarakan di atas, dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous) ./www.ahliswiwite.files.wordpress.com/2007.
Berdasarkan pendapat dari pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa e-learning dalam penelitian ini ditujukan pada pemanfaatan TIK perangkat jaringan elektronik (LAN dan Internet) dalam pembelajaran, siswa berupaya memperoleh bahan ajar sesuai dengan kebutuhannya sebagai media pembelajaran.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan guru atau instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru atau instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Siahaan, 2002).
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan PTK (penelitian tindakan kelas). Metode yang digunakan dalam PTK yaitu adalah perpaduan kualitatif dengan kuantitatif. Metode kuantitatif dibutuhkan sebagai informasi tentang hasil belajar siswa sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menguraikan hasil proses pembelajaran.
Objek penelitian ini adalah siswa kelas XII Ilmu Alam 1 SMAN 1 Liliriaja Kabupaten Soppeng, jumlah siswa 30 orang, diantaranya 17 perempuan dan 13 pria. Rata-rata nilai Bahasa Indonesia pada saat kelas XI adalah 74,33. Nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas XI waktu itu 70. Semua siswa dalam kelas ini memperoleh nilai lebih dari nilai KKM sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia dinyataka berhasil dan tuntas. Sedangkan untuk kelas XII saat ini nilai KKM harus mencapai nilai 73.
Berdasarkan hasil observasi 20 Juni 2009 tentang keterampilan siswa kelas XII IA 1 dalam pengembangan paragraf dapat diketahui bahwa kemampuan menulis paragraf deduktif dengan nilai rata-rata 55, paragraf induksi nilai rata-rata 54,67, paragraf sebab akibat dengan nilai rata-rata 50, dan paragraf akibat sebab dengan nilai 48,67. Kesalahan yang umum dilakukan oleh siswa adalah ketidaktepatan dalam pengembangan paragraf yaitu: (1) paragraf lebih dari satu ide pokok,
(2) kalimat penjelas tidak mendukung kalimat utama, dan (3) terdapat kalimat rancu dalam paragraf.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes dan lembar observasi. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar. Pengumpulan data dibantu oleh seorang guru yang bertindak sebagai kolaborator.
Penelitian ini menggunakan istrumen berstandar berdasarkan aspek penilaian yang lazim digunakan oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia khususnya mengenai penilaian pengembangan paragraf.
Analisis data kuantitatif dalam bentuk persentasi pencapaian hasil belajar siswa dalam pengembangan paragraf sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menguraikan keberhasilan proses pembelajaran.
BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Kegiatan Pembelajaran
Penelitian dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Setiap pertemuan menggunakan waktu 2 X 45 menit. Dalam setiap kegiatan pembelajaran didampingi oleh kolaborator sebagai observer. Adapun gambaran pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Siklus I
Perencanaan
Hal yang disiapkan dalam perencanaan:
1. Program pemanfaatan laboratorium komputer untuk e-learning.
2. Menyiapkan RPP dengan menggunakan teknik pembelajaran atensi.
3. Menyiapkan LKS dalam blog guru.
4. Menyiapkan media audio visual berbasis e-leaning.
5. Alat evaluasi dan format observasi.
6. Melaksanakan pembelajaran melalui teknik atensi khusus pada kegiatan: amati, temukan, ekspresikan, dan nilai.
Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam siklus I adalah:
1) Guru bertanya tentang jenis-jenis paragraf yang pernah dipelajarai.
2) Guru memberikan contoh sebuah paragraf, kemudian siswa menentukan jenis paragraf tersebut.
3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
4) Guru menguraikan langkah-langkah pembelajaran.
5) Pretes/observasi awal tentang pemahaman siswa berkaitan materi pembelajaran yang akan diberikan.
6) Guru menyediakan LKS yang dapat diakses melalui bog guru.
7) Penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implementasikan).
8) Amati: Siswa mengamati materi yang didapatkan melalui internet.
Setiap siswa mengamati materi pelajaran dengan cara mengakses bahan ajar/materi pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan paragraf dari internet.
9) Temukan: Siswa menemukan konsep dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf dari internet.
10) Siswa menemukan konsep paragraf deduksi.
11) Siswa menemukan konsep paragraf induksi.
12) Siswa menemukan konsep sebab-akibat.
13) Siswa menemukan konsep akibat-sebab.
14) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf deduksi.
15) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf induksi.
16) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf sebab-akibat.
17) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf akibat-sebab.
18) Guru menayangkan rekaman peristiwa melalui LCD. Dari rekaman tersebut, siswa membuat paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
19) Ekspresikan: Siswa siswa mengekspresikan konsep dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf dengan menuliskan contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
20) Siswa menulis sebuah contoh paragraf deduksi.
21) Siswa menulis sebuah contoh paragraf induksi.
22) Siswa menulis sebuah contoh sebab-akibat.
23) Siswa menulis sebuah contoh akibat-sebab.
24) Nilai: Siswa menilai sendiri hasil rumusan konsep, ciri-ciri paragraf dan contoh paragraf: deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab yang telah ditulisnya berdasarkan format penilaian yang disediakan pada blog guru.
25) Guru mengumpulkan nilai dari siswa.
26) Guru memberikan arahan untuk mendalami materi pembelajaran di rumah.
27) Siswa dapat mengakses melalui internet materi-materi tersebut.
Observasi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dapat digambarkan bahwa proses dan hasil pembelajaran berikut ini.
Proses pembelajaran pada siklus I terdiri atas dua pertemuan. Pertemuan 1 dengan kegiatan mengamati dan menemukan konsep, jenis, dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf yang meliputi: deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Peran guru masih dominan pada pertemuan 1. Hal-hal yang bersifat teknis belum sepenuhnya dipahami oleh siswa, misalnya bagaimana mengakses internet dan mengopi file dari internet serta bagaimana menyimpan file untuk kebutuhan pembelajaran.
Pada pertemuan 2, kegiatan pembelajaran sudah mulai tampak aktif. Semua siswa sudah memahami kegiatan yang harus dilakukan. Mereka mengumpulkan bahan ajar yang berkaitan dengan konsep, jenis, dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Guru hanya sekali-kali memandu siswa yang memiliki kesulitan dalam menrumuskan bahan ajar. Guru menayangkan media audio visual untuk memudahkan siswa menulis paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Kegiatan siswa meliputi: amati, temukan, ekspresikan dan nilai. Kegiatan yang belum dilaksanakan adalah simpulkan, dan implikasikan.
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I maka dapat digambarkan bahwa 80 persen siswa memiliki bahan ajar yang lengkap tentang konsep, jenis, dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Hasil pekerjaan siswa dalam membuat masing-masing sebuah paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab belum memadai. Hasil pembelajaran tentang pengembangan paragraf meliputi: deduksi dengan rata-rata nilai 65,33 induksi dengan nilai rata-rata 60,67 sebab-akibat dengan nilai rata-rata 60,33 dan akibat-sebab dengan nilai rata-rata 60,33. Nilai rata-rata hasil pembelajaran pengembangan paragraf adalah 61,67. Nilai KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 73 sehingga pembelajaran ini dinyatakan belum tuntas karena rata-rata siswa yang memperoleh nilai di bawah 73. Berdasarkan hal ini, maka pembelajaran perlu disempurnakan pada siklus berikutnya.
Refleksi
Hasil pembelajaran pada siklus I meliputi: (1) semua siswa sudah memiliki bahan ajar yang diakses dari internet, (2) bahan ajar disusun berdasarkan instruksi dalam LKS yang diakses dari blog guru, (3) siswa mengerjakan tugas membuat contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab, dan (4) guru memeriksa pekerjaan siswa.
Kesulitan yang dihadapi siswa dalam membuat paragraf adalah: (1) paragraf lebih dari satu ide pokok, (2) kalimat penjelas belum mendukung kalimat utama,
(3) jenis paragraf untuk sebab-akibat dan akibat-sebab masih sulit dibedakan, dan
(4) kesalahan penulisan ejaan masih ditemukan.
Berdasarkan hasil obervasi maka kegiatan yang perlu dilakukan pada siklus II adalah:
1. Siswa harus menjalin kerjasama melalui kerja kelompok untuk merumuskan dan melengkapi bahan ajar yang dibutuhkan.
2. Siswa melakukan kembali teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, dan implementasikan) dalam pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada nilai, simpulkan dan implementasikan.
Siklus II
Perencanaan
Hal yang disiapkan dalam perencanaan pada Siklus II:
1. Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode kerja kelompok.
2. Menyiapkan LKS dalam blog guru.
3. Menyiapkan media audio visual berbasis e-leaning.
4. Menyediakan alat evaluasi dan format observasi.
5. Menyediakan program tindak lanjut/pengayaan.
6. Melaksanakan penerapan teknik atensi khusus pada kegiatan: nilai, simpulkan, dan implikasikan.
Tindakan
Dalam pelaksanaan penelitian untuk siklus II, peneliti melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan gambaran umum nilai siswa.
2) Guru menyampaikan gambaran umum kesalahan siswa.
3) Guru mengharapkan kembali mencermati materi pembelajaran yang telah diakses melalui internet.
4) Guru membagikan kembali pekerjaan siswa.
5) Siswa mengamati kesalahan-kesalahannya.
6) Siswa memperbaiki kesalahan tersebut.
7) Guru membentuk 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 siswa.
8) Siswa secara berkelompok memilih hasil kerja yang dianggap paling baik dari kelompok tersebut, kemudian menyempurnakannya.
9) Siswa menyimpan dalam file komputer masing-masing.
10) Siswa memilih karangan terbaik dalam kelompok.
11) Siswa menentukan karangan terbaik dalam kelas.
12) Karangan terbaik dikirim ke email guru.
13) Simpulkan: Guru bersama siswa menyimpulkan tentang konsep, ciri-ciri, dan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab yang baik dan benar.
14) Guru mengadakan evaluasi, dengan menayangkan peristiwa rekaman bencana.
15) Siswa menulis masing-masing sebuah paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab berdasarkan rekaman tersebut.
16) Implikasikan: Guru memberikan tugas menulis sebuah karangan berupa pengamalaman siswa yang mengesankan dengan memuat semua jenis pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
17) Siswa mengimplikasikan semua materi pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab dalam bentuk karangan yang lebih luas.
Observasi
Pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II menunjukkan bahwa semua siswa rata-rata aktif membuka blog, memperhatikan penayangan peristiwa yang diberikan guru, menulis paragraf dan menyimpan dalam bentuk file pada komputer masing-masing.
Pada pertemuan kedua siklus II, kegiatan pembelajaran diarahkan pada penilaian secara individu dan kelompok. Guru menyediakan format penilaian. Siswa menilai sendiri karyanya. Kemudian menilai karya temannya dalam satu kelompok. Karya yang terbaik ditayangkan melalui LCD untuk menentukan karya terbaik dalam kelas tersebut. Kemudian siswa dipandu oleh guru membuat rumusan kesimpulan tentang rumusan kesimpulan tentang konsep, ciri-ciri, setiap pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi.
Proses dan hasil belajar meningkat secara signifikan pada siklus II. Proses belajar meningkat karena semua siswa aktif. Kreativitas siswa bervariasi dan dapat digolongkan inovatif. Hal ini tampak dari hasil kerja mereka yang ditampilkan pada saat presentasi kelompok. Bahan ajar disusun secara runtut dan lengkap berkat kerja sama antarsiswa dalam kelompok. Serta semua siswa menguasai TIK dalam batas mengakses internet, menyimpan dalam file, mengirim melalui email, dan berkomunikasi melalui komputer jaringan.
Hasil pembelajaran tentang pengembangan paragraf meliputi: deduksi dengan rata-rata nilai 80,33 induksi dengan nilai rata-rata 79,67 sebab-akibat dengan nilai rata-rata 78,33 dan akibat-sebab dengan nilai rata-rata 75,33. Nilai rata-rata hasil pembelajaran pengembangan paragraf adalah 78,5. Nilai KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 73 sehingga pembelajaran ini dinyatakan tuntas karena tidak ditemukan siswa yang memperoleh nilai di bawah 73.
Refleksi
Penjelasan aspek keberhasilan, kelemahan, dan rencana berikutnya
Penerapan teknik atensi berbasis e-learning dalam pembelajaran pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja Kabupaten Soppeng pada siklus II dikategorikan berhasil.
B. Analisis Hasil Penelitian/Pembelajaran
Penerapan teknik atensi berbasis e-learning dalam pembelajaran pengembangan paragraf siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja Kabupaten Soppeng. Hasil pembelajaran dapat dilihat dari kualitas proses dan peningkatan hasil belajar melalui penerapan teknik atensi berbasis e-learning.
Hasil pembelajaran dapat digambarkan secara umum bahwa proses pembelajaran pada siklus I rata-rata pada ketegori aktif, kreatif, siswa mulai memperlihatkan kerja sama antarsiswa, hasil pekerja sudah tergolong baik, akan tetapi masih didapatkan siswa yang belum menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Penerapan teknik atensi dalam pembelajaran pengembangan paragraf pada siklus I masih pada tataran amati, temukan, ekspresikan, dan nilai. Teknik simpulkan, dan implementasikan akan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus I siswa mengamati (amati) materi melalui internet. Masing-masing siswa mengumpulkan berbagai materi tersebut dalam satu file. Siswa menemukan (temukan) konsep, ciri-ciri dan contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab. Dari hasil temuan tersebut sehingga siswa mulai mampu mengeskpresikan (ekspresikan) dalam bentuk tulisan.
Penerapan e-learning dalam pembelajaran tergambar melalui kegiatan siswa antara lain: (1) mencari informasi/bahan ajar dari internet, (2) menyimpan dalam file khusus, (3) berkomunikasi antarkomputer melalui komputer jaringan, (4) mengakses blog guru, (5) mempresentasikan karya melalui LCD, dan (6) mengirim tugas ke e-mail guru.
Aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran meliputi: keaktifan setiap siswa baik individu maupun dalam kelompok, kreativitas, kerja sama, hasil kerja, dan penguasaan TIK.
Aspek yang dinilai dari pengembangan paragraf, yaitu: (1) kesesuaian tulisan dengan jenis paragraf yang dikehendaki, (2) kohesi/kesatuan isi paragraf,
(3) koherensi/kepaduan isi pargraf, (4) penggunaan ejaan, dan (5) penggunaan pilihan kata yang tepat.
Hasil belajar pada siklus I dapat diuraikan bahwa rata-rata nilai hasil pembelajaran pengembangan paragraf adalah 61,67 terjadi peningkatan tajam pada siklus II dengan nilai rata-rata 78,5.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan berikut ini.
Penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pengembangan paragraf: deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja.
Penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implikasikan) berbasis e-learning dapat meningkatkan keterampilan pengembangan paragraf: deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Liliriaja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut sehingga dapat diajukan saran sebagai berikut:
1. Guru Bahasa Indonesia seharusnya menguasai e-learning atau media berbasis TIK dan mampu menggunakannya untuk peningkatan mutu pembelajaran.
2. Teknik atensi sebagainya dapat digunakan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf bahasa Indonesia. Teknik sebaiknya diujicobakan pada materi lainnya.
3. Pihak sekolah sebaiknya menyediakan media berbasis e-learning misalnya komputer jaringan, internet, dan perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu pembelajaran.
4. Guru tetap harus mengadakan inovasi pembelajaran menuju pada penemuan pendekatan, metode, teknik, atau media pembelajaran untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar.
Daftar Pustaka
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Koesnandar, Ade . Pengembangan Bahan Belajar berbasis Web. http://www.teknologipendidikan.net/ diakses 25 Agustus 2009.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Siahaan, Sudirman. E-learning (Pembelajaran Elektronik)
Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran di http://www.balitbang.org. diakses pada tanggal 15 Mei 2009.
Suwardi. 2007.Manajemen Pembelajaran Menciptakan Guru Kreatif dan Berkompetensi. Salatiga: Jawa Pos.
Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, Abdul Azis. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Lampiran 1. Lembar Observasi
Lembaran Observasi
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Nilai
Keaktifan
1 - 4 Kreativitas
1 - 4 Kerjasama
1 - 4 Hasil Kerja
1 - 4 Penguasaan TIK
1 - 4
20
100
Keterangan:
Keaktifan:
Skor 4 : sangat aktif
Skor 3 : aktif
Skor 2 : kurang aktif
Skor 1 : tidak aktif
Kreativitas:
Skor 4 : sangat kreatif
Skor 3 : kreatif
Skor 2 : kurang kreatif
Skor 1 : tidak kreatif
Kerjasama:
Skor 4 : sangat serius berkerjasama
Skor 3 : serius berkerjasama
Skor 2 : kurang serius berkerjasama
Skor 1 : tidak serius berkerjasama
Hasil kerja:
Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik
Skor 2 : kurang
Skor 1 : tidak baik
Penguasaan TIK
Skor 4 : sangat menguasai
Skor 3 : menguasai
Skor 2 : kurang menguasai
Skor 1 : tidak menguasai
Lampiran 2. Format Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Paragraf Skor Nilai
Kesesuaian jenis paragraf
1-5 Kohesi
1-5 Koherensi
1-5 Ejaan
1-5 Pilihan kata
1-5 20 100
Keterangan:
Kesesuaian jenis paragraf dengan pedoman penskoran sebagai berikut:
1= Sangat tidak sesuai
2= Tidak sesuai
3= kurang sesuai
4= sesuai
5= sangat sesuai
Kohesi dengan pedoman penskoran sebagai berikut:
1= terdapat 4 kalimat tidak kohesif/kesatuan dalam paragraf
2= terdapat 3 kalimat tidak kohesif/kesatuan dalam paragraf
3= terdapat 2 kalimat tidak kohesif /kesatuan dalam paragraf
4= terdapat 1 kalimat tidak kohesif /kesatuan dalam paragraf
5= terdapat 0 kalimat tidak kohesif/kesatuan dalam paragraf
Koherensi dengan pedoman penskoran sebagai berikut:
1= terdapat 4 kalimat tidak koherensif/padu dalam paragraf
2= terdapat 3 kalimat tidak koherensif /padu dalam paragraf
3= terdapat 2 kalimat tidak koherensif /padu dalam paragraf
4= terdapat 1 kalimat tidak koherensif/padu dalam paragraf
5= terdapat 0 kalimat tidak koherensif/padu dalam paragraf
Ejaan dengan pedoman penskoran sebagai berikut:
1= terdapat 4 kesalahan ejaan dalam paragraf
2= terdapat 3 kesalahan ejaan dalam paragraf
3= terdapat 2 kesalahan ejaan dalam paragraf
4= terdapat 1 kesalahan ejaan dalam paragraf
5= terdapat 0 kesalahan ejaan dalam paragraf
Pilihan kata dengan pedoman penskoran sebagai berikut:
1= terdapat 4 kesalahan pilihan kata dalam paragraf
2= terdapat 3 kesalahan pilihan kata ejaan dalam paragraf
3= terdapat 2 kesalahan pilihan kata dalam paragraf
4= terdapat 1 kesalahan pilihan kata dalam paragraf
5= terdapat 0 kesalahan pilihan kata dalam paragraf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/I
Pertemuan : 1 s.d. 4
Alokasi waktu : 8 X 45 menit (4 pertemuan)
A. Kompetensi Dasar: Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
B. Indikator:
1. Menentukan konsep paragraf deduksi.
2. Menentukan konsep paragraf induksi.
3. Menentukan konsep paragraf sebab-akibat.
4. Menentukan konsep paragraf akibat-sebab.
5. Menguraikan ciri-ciri pengembangan paragraf deduksi.
6. Menguraikan ciri-ciri pengembangan paragraf induksi.
7. Menguraikan ciri-ciri pengembangan paragraf sebab-akibat.
8. Menguraikan ciri-ciri pengembangan paragraf akibat-sebab.
9. Menuliskan contoh pengembangan paragraf deduksi.
10. Menuliskan contoh pengembangan paragraf induksi.
11. Menuliskan contoh pengembangan paragraf sebab-akibat.
12. Menuliskan contoh pengembangan paragraf akibat-sebab.
C. Tujuan Pembelajaran: Melalui teknik atensi, siswa dapat Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
D. Materi Pembelajaran:
Pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
Pengertian paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
Ciri-ciri paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
Contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
E. Metode Pembelajaran: Inkuiri, kerja kelompok, diskusi, dan penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran:
No. Kegiatan Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Siklus I (2 kali pertemuan)
Kegiatan Awal:
1) Guru bertanya tentang jenis-jenis paragraf yang pernah dipelajarai.
2) Guru memberikan contoh sebuah paragraf, kemudian siswa menentukan jenis paragraf tersebut.
3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
4) Guru menguraikan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti:
1) Pretes/observasi awal tentang pemahaman siswa berkaitan materi pembelajaran yang akan diberikan.
2) Guru menyediakan LKS yang dapat diakses melalui bog guru.
3) Penerapan teknik atensi (amati, temukan, ekspresikan, nilai, simpulkan, dan implementasikan).
4) Amati: Siswa mengamati materi yang didapatkan melalui internet.
Setiap siswa mengamati materi pelajaran dengan cara mengakses bahan ajar/materi pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan paragraf dari internet.
5) Temukan: Siswa menemukan konsep dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf dari internet.
a) Siswa menemukan konsep paragraf deduksi.
b) Siswa menemukan konsep paragraf induksi.
c) Siswa menemukan konsep sebab-akibat.
d) Siswa menemukan konsep akibat-sebab.
e) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf deduksi.
f) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf induksi.
g) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf sebab-akibat.
h) Siswa menemukan ciri-ciri paragraf akibat-sebab.
6) Guru menayangkan rekaman peristiwa melalui LCD. Dari rekaman tersebut, siswa membuat paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
7) Ekspresikan: Siswa siswa mengekspresikan konsep dan ciri-ciri setiap pengembangan paragraf dengan menuliskan contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
a) Siswa menulis sebuah contoh paragraf deduksi.
b) Siswa menulis sebuah contoh paragraf induksi.
c) Siswa menulis sebuah contoh sebab-akibat.
d) Siswa menulis sebuah contoh akibat-sebab.
8) Nilai: Siswa menilai sendiri hasil rumusan konsep, ciri-ciri paragraf dan contoh paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab yang telah ditulisnya berdasarkan format penilaian yang disediakan pada blog guru.
9) Guru mengumpulkan nilai dari siswa.
Kegiatan Akhir:
1) Guru memberikan arahan untuk mendalami materi pembelajaran di rumah.
2) Siswa dapat mengakses melalui internet materi-materi tersebut.
Siklus II (2 kali pertemuan)
Kegiatan Awal:
1) Guru menyampaikan gambaran umum nilai siswa.
2) Guru menyampaikan gambaran umum kesalahan siswa.
3) Guru mengharapkan kembali mencermati materi pembelajaran yang telah diakses melalui internet.
Kegiatan Inti:
1) Guru membagikan kembali pekerjaan siswa.
2) Siswa mengamati kesalahan-kesalahannya.
3) Siswa memperbaiki kesalahan tersebut.
4) Guru membentuk 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 siswa.
5) Siswa secara berkelompok memilih hasil kerja yang dianggap paling baik dari kelompok tersebut, kemudian menyempurnakannya.
6) Siswa menyimpan dalam file komputer masing-masing.
7) Siswa memilih karangan terbaik dalam kelompok.
8) Siswa menentukan karangan terbaik dalam kelas.
Kegiatan Akhir:
1) Simpulkan: Guru bersama siswa menyimpulkan tentang konsep, ciri-ciri, dan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab yang baik dan benar.
2) Guru mengadakan evaluasi, dengan menayangkan peristiwa rekaman bencana.
3) Siswa menulis masing-masing sebuah paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab berdasarkan rekaman tersebut.
4) Implikasikan: Guru memberikan tugas menulis sebuah karangan berupa pengamalaman siswa yang mengesankan dengan memuat semua jenis pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab.
5) Siswa mengimplikasikan semua materi pengembangan paragraf deduksi, induksi, sebab-akibat, dan akibat-sebab dalam bentuk karangan yang lebih luas. 4 X 45
4 X 45
G. Media/Sumber Pembelajaran:
Audio visual melalui internet berbasis e-learning
Materi pembelajaran diakses melalui internet
Pemanfaatan laboratorium komputer jaringan
H. Penilaian
Teknik: Tertulis
Bentuk instrumen: Tes uraian dan lembar observasi
Instrumen tes:
1) Uraikan pengertian paragraf deduksi!
2) Uraikan pengertian paragraf induksi!
3) Uraikan pengertian paragraf sebab-akibat!
4) Uraikan pengertian paragraf akibat-sebab!
5) Sebutkan tiga ciri-ciri pengembangan paragraf deduksi!
6) Sebutkan tiga ciri-ciri pengembangan paragraf induksi!
7) Sebutkan tiga ciri-ciri pengembangan paragraf sebab-akibat!
8) Sebutkan tiga ciri-ciri pengembangan paragraf akibat-sebab!
9) Buatlah sebuah contoh pengembangan paragraf deduksi!
10) Buatlah sebuah contoh pengembangan paragraf induksi!
11) Buatlah sebuah contoh pengembangan paragraf sebab-akibat!
12) Buatlah sebuah contoh pengembangan paragraf akibat-sebab!
Penilaian Hasil Belajar
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Pengembangan Paragraf Skor Nilai
Kesesuaian jenis paragraf
1-5 Kohesi
1-5 Koherensi
1-5 Ejaan
1-5 Pilihan kata
1-5
20
100
Lembaran Observasi
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Nilai
Keaktifan
1 - 4 Kreativitas
1 - 4 Kerjasama
1 - 4 Hasil Kerja
1 - 4 Penguasaan TIK
1 - 4 20 100
Cangadi, Agustus 2009
Mengetahui Guru Bahasa Indonesia
Kepala SMAN 1 Liliriaja SMAN 1 Liliriaja
Drs. H. M. Jidar Barahima, M.M. Drs. Andi Budiarman, M.Pd.
NIP 130805750 NIP 132006713
Biodata Peserta
1. Nama Drs. Andi Budiarman, M.Pd.
2 NIP 132006713
3 Jabatan Guru Mata Pelajaran
4 Pangkat/Gol./Ruang Pembina tingkat I/IV/b
5 Tempat dan tanggal lahir Soppeng, 31 Desember 1968
6 Jenis kelamin Laki-laki
7 Agama Islam
8 Mata pelajaran yang diajarkan Bahasa Indonesia
9 Masa kerja guru 17 tahun 04 bulan
10 Judul naskah lomba TEKNIK ATENSI BERBASIS E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PARAGRAF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 LILIRIAJA SOPPENG
11 Pendidikan terakhir S2 Pascasarjana UNM 2007
12 Fakultas/Jurusan PPs/ Pendidikan Bahasa Indonesia
13 Status perkawinan kawin
14. Sekolah a. SMAN 1 Liliriaja
b. Jalan H. Andi Mahmud No. 69 Cangadi
c. Kelurahan Appanang
d. Kecamatan Liliriaja
e. Kabupaten Soppeng
f. Propinsi Sulawesi Selatan
g. Telepon 0484-421225
15 Alamat rumah a. Jalan Appanang Raya Launga No. 172
b. Kelurahan Appanang
c. Kecamatan Liliriaja
d. Kabupaten Soppeng
e. Propinsi Sulawesi Selatan
f. Telepon 081524047869
16 Prestasi yang dicapai a. Guru berpresetasi Juara II tingkat propinsi Sulsel 2003
b. Juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Sulsel dan Sulbar 2007
c. Wisudawan Terbaik I Pascasarjana UNM 2007
d. Guru berprestasi tingkat nasional 2009
17 Lomba keberhasilan/kreativitas guru yang pernah diikuti Tiga kali, belum pernah juara
»» BACA SELENGKAPNYA...